Aku hampir saja memutuskan untuk berhenti jadi blogger (Merasanya dah jadi blogger!). Eh, ya iya lah. Blogger kan artinya orang yang membuat blog. Seperti juga kata Slankers untuk para penggemar Slank, lovers untuk para pelaku cinta, teacher untuk para pendidik dan keeper untuk para penjaga (gawang misalnya). Gini-gini aku dah jadi blogger oi ( Kwak .. kwak ..).
Beberapa alasan yang telah kupertimbangkan dengan matang adalah akses internet yang sangat "Lambat loading" yang kini sedang menjadi masalah utama. Tempatku nge-Net yang paling sering adalah Arc**-Net. Spesifikasi komputernya masih sangat rendah, Pentium III, 533MHz. Kadang kalo' warnetnya sepi memang agak cepat sedikit. Tapi kalau pengunjungnya lagi ramai, mati ... buka halaman depan blogger aja hampir sepuluh menit. Apa gak berabe ? Sementara billingnya jalan terus. Mau melakukan kecurangan (jadi hacker dikit-dikit, tapi gak berani! Takut dosa oi! ). Padahal aku termasuk orang yang sangat tidak suka dengan yang namanya menunggu. Sok penting gitu sih. Tapi memang gak enak lho dibuat menunggu. Kalau yang membuat kita menunggu adalah seorang gadis manis sih gak papa, tapi kalo' komputer sekelas Pentium 3 apa gak bikin bete? Kadang aku hanya bisa melepaskan kekesalan dengan memencet sembarang tombol keyboard keras-keras dan dengan durasi yang sangat cepat (kayak orang ngetik gak jelas gitu), atau dengan mengklik kanan kiri mouse pada layar. Dasar si komputer gak tau malu, gak mau juga cepet. Yang paling payah, pas setelah ditunggu hampir selama itu (10 menitan), eeee... malah dia bilang "Could Not Retrieved Connecting!". Ufh, apes bener dah. Makanya, dari dulu cuma ada minat buat bikin warnet sendiri aja. Cape' juga lama-lama mesti sakit hati sama si komputernya Arc**. Kata Habibah sih, lha wong udah tahu kayak gitu kok masih aja dilakoni.
Alasan kedua adalah tentang jam terbang-ku di hadapan komputer yang kini meningkat pesat. Kerjanya utak-atik template. Padahal hasilnya yo cuma gitu-gitu doang. Males aja sebenarnya ngebiarin tampilan di blog hanya seperti itu. Tapi namanya juga masih newbie, yo mesti belajar dari awal. Asta Qauliyah saja belajar sejak tahun 2000an (padahal di posting blognya ada arsip tahun 1996). Akibat terlalu sering utak-atik template blog, beberapa tugas kuliahku terbengkalai (maksudnya diundur-undur pengerjaannya. Meski juga tidak menimbulkan akibat fatal pada kuliahku).
Alasan ke tiga, adalah tentang pendanaan. Katanya ngeblog butuh duit. Apalagi kalau mau jadi blogger yang istiqamah. Tapi yo wes lah!
Tapi beberapa alasan lain mencegahku untuk melakukan ini. Salah satu alasan utama adalah dengan ngeblog aku bisa rajin menulis. Menulis adalah kebiasaan yang mesti dikembangkan. Jika kita tidak mampu menjadi seorang komunikator lewat bahasa lisan, maka kertas, tulisan dan keyboard bisa menjadi sarana yang tepat (jika mampu, dan semoga aku bisa). Dengan menulis, aku bisa berbagi dengan orang lain. Mengeluarkan uneg-uneg yang ada dalam kepalaku. Berbagi cerita kepada sesama-ku (???). Dan juga bisa melatih keterampilan otak dalam mengait-ngaitkan informasi. Kadang dengan menulis mampu menghilangkan stress yang ada di kepalaku. Sering kan orang menjadi stress karena tak berani cerita kepada orang lain? Makanya, disarankan untuk menulis. Diary misalnya. Dengan menulis juga bisa melatih kemampuan berbahasa (Bisa jadi modal buat meyakinkan dan ngegombal anak orang! (",) Dulu sih pernah menjadi penulis diary, menggunakan bahasa Inggris. Kocak kacik sana sini. Bahasanya amburadul. Wets, apalagi kalau lagi jatuh hati. Mmmm... Sudah !!! Semua kata pujangga bisa muncul.
Alasan yang kedua adalah dengan ngblog aku jadi sering ke warnet (meski bukan hanya di Arc**-Net). Dengan ke warnet, aku bisa belajar membaca. Membaca blog milik orang lain. Mencari sesuatu dari Om Gugel, kemudian menyimpannya dalam harddisk si AMD-ku ini. Dengan begitu, aku bisa menggapai salah satu cita-citaku, "Tidak menjadi orang yang gaptek". Asyik kan?
Alasan ketiga. Sejak punya blog sendiri, aku belajar banyak tentang design. Pengennya sih jadi designer. Kemarin malah sempat bikin perusahaan fiktif, namanya ABIED ART DESIGN. Weee, meski hanya dalam mimpi, tapi aku sudah menjadi General Manager-nya lho. Mestinya memang aku masuk ke jurusan Design Grafis, tapi yang ada Tuhan malah nunjukkin aku ke matematika. Yo wes, ntar di akhir hidup biasanya akan sadar, kemudian berkata : "Memang, Inilah Jalan yang ditunjukkan oleh Tuhan buatku!"
Alasan ke empat adalah tentang ilmu dan pengetahuan. Jangan pernah menjadi orang yang malas untuk mencari tahu segala sesuatu. Blog adalah salah satu jalan mencari tahu. Kata Rahmat, yang kita butuhkan sebagai manusia hanyalah rasa ingin tahu. Artinya, tanpa itu kita tidak akan pernah bisa menjadi manusia yang tahu arti diri kita. Begitu kan Mat? Yup ...
Alasan ini juga yang menjadi alasan paling kuat bagiku.
Setelah dipikir-pikir, aku kayaknya gak jadi berhenti ngeblog deh. Yang aku perlukan hanyalah managemen waktu yang lebih baik, managemen duit yang lebih mantap, managemen hati yang lebih sempurna. Lha wong sama warnet aja kok bisa marah-marah. Kalo' gak mau online di warnet yang lambat yo mesti punya duit banyak. Atau, kamu sisakan waktu untuk begadang tengah malam, biasanya tengah malam aksesnya cepet.
Yup ... Semoga semua murni untuk ilmu. Termasuk yang satu ini.
Beberapa alasan yang telah kupertimbangkan dengan matang adalah akses internet yang sangat "Lambat loading" yang kini sedang menjadi masalah utama. Tempatku nge-Net yang paling sering adalah Arc**-Net. Spesifikasi komputernya masih sangat rendah, Pentium III, 533MHz. Kadang kalo' warnetnya sepi memang agak cepat sedikit. Tapi kalau pengunjungnya lagi ramai, mati ... buka halaman depan blogger aja hampir sepuluh menit. Apa gak berabe ? Sementara billingnya jalan terus. Mau melakukan kecurangan (jadi hacker dikit-dikit, tapi gak berani! Takut dosa oi! ). Padahal aku termasuk orang yang sangat tidak suka dengan yang namanya menunggu. Sok penting gitu sih. Tapi memang gak enak lho dibuat menunggu. Kalau yang membuat kita menunggu adalah seorang gadis manis sih gak papa, tapi kalo' komputer sekelas Pentium 3 apa gak bikin bete? Kadang aku hanya bisa melepaskan kekesalan dengan memencet sembarang tombol keyboard keras-keras dan dengan durasi yang sangat cepat (kayak orang ngetik gak jelas gitu), atau dengan mengklik kanan kiri mouse pada layar. Dasar si komputer gak tau malu, gak mau juga cepet. Yang paling payah, pas setelah ditunggu hampir selama itu (10 menitan), eeee... malah dia bilang "Could Not Retrieved Connecting!". Ufh, apes bener dah. Makanya, dari dulu cuma ada minat buat bikin warnet sendiri aja. Cape' juga lama-lama mesti sakit hati sama si komputernya Arc**. Kata Habibah sih, lha wong udah tahu kayak gitu kok masih aja dilakoni.
Alasan kedua adalah tentang jam terbang-ku di hadapan komputer yang kini meningkat pesat. Kerjanya utak-atik template. Padahal hasilnya yo cuma gitu-gitu doang. Males aja sebenarnya ngebiarin tampilan di blog hanya seperti itu. Tapi namanya juga masih newbie, yo mesti belajar dari awal. Asta Qauliyah saja belajar sejak tahun 2000an (padahal di posting blognya ada arsip tahun 1996). Akibat terlalu sering utak-atik template blog, beberapa tugas kuliahku terbengkalai (maksudnya diundur-undur pengerjaannya. Meski juga tidak menimbulkan akibat fatal pada kuliahku).
Alasan ke tiga, adalah tentang pendanaan. Katanya ngeblog butuh duit. Apalagi kalau mau jadi blogger yang istiqamah. Tapi yo wes lah!
Tapi beberapa alasan lain mencegahku untuk melakukan ini. Salah satu alasan utama adalah dengan ngeblog aku bisa rajin menulis. Menulis adalah kebiasaan yang mesti dikembangkan. Jika kita tidak mampu menjadi seorang komunikator lewat bahasa lisan, maka kertas, tulisan dan keyboard bisa menjadi sarana yang tepat (jika mampu, dan semoga aku bisa). Dengan menulis, aku bisa berbagi dengan orang lain. Mengeluarkan uneg-uneg yang ada dalam kepalaku. Berbagi cerita kepada sesama-ku (???). Dan juga bisa melatih keterampilan otak dalam mengait-ngaitkan informasi. Kadang dengan menulis mampu menghilangkan stress yang ada di kepalaku. Sering kan orang menjadi stress karena tak berani cerita kepada orang lain? Makanya, disarankan untuk menulis. Diary misalnya. Dengan menulis juga bisa melatih kemampuan berbahasa (Bisa jadi modal buat meyakinkan dan ngegombal anak orang! (",) Dulu sih pernah menjadi penulis diary, menggunakan bahasa Inggris. Kocak kacik sana sini. Bahasanya amburadul. Wets, apalagi kalau lagi jatuh hati. Mmmm... Sudah !!! Semua kata pujangga bisa muncul.
Alasan yang kedua adalah dengan ngblog aku jadi sering ke warnet (meski bukan hanya di Arc**-Net). Dengan ke warnet, aku bisa belajar membaca. Membaca blog milik orang lain. Mencari sesuatu dari Om Gugel, kemudian menyimpannya dalam harddisk si AMD-ku ini. Dengan begitu, aku bisa menggapai salah satu cita-citaku, "Tidak menjadi orang yang gaptek". Asyik kan?
Alasan ketiga. Sejak punya blog sendiri, aku belajar banyak tentang design. Pengennya sih jadi designer. Kemarin malah sempat bikin perusahaan fiktif, namanya ABIED ART DESIGN. Weee, meski hanya dalam mimpi, tapi aku sudah menjadi General Manager-nya lho. Mestinya memang aku masuk ke jurusan Design Grafis, tapi yang ada Tuhan malah nunjukkin aku ke matematika. Yo wes, ntar di akhir hidup biasanya akan sadar, kemudian berkata : "Memang, Inilah Jalan yang ditunjukkan oleh Tuhan buatku!"
Alasan ke empat adalah tentang ilmu dan pengetahuan. Jangan pernah menjadi orang yang malas untuk mencari tahu segala sesuatu. Blog adalah salah satu jalan mencari tahu. Kata Rahmat, yang kita butuhkan sebagai manusia hanyalah rasa ingin tahu. Artinya, tanpa itu kita tidak akan pernah bisa menjadi manusia yang tahu arti diri kita. Begitu kan Mat? Yup ...
Alasan ini juga yang menjadi alasan paling kuat bagiku.
Setelah dipikir-pikir, aku kayaknya gak jadi berhenti ngeblog deh. Yang aku perlukan hanyalah managemen waktu yang lebih baik, managemen duit yang lebih mantap, managemen hati yang lebih sempurna. Lha wong sama warnet aja kok bisa marah-marah. Kalo' gak mau online di warnet yang lambat yo mesti punya duit banyak. Atau, kamu sisakan waktu untuk begadang tengah malam, biasanya tengah malam aksesnya cepet.
Yup ... Semoga semua murni untuk ilmu. Termasuk yang satu ini.